Senin, 25 Oktober 2021

 ASSEMEN FUNGSIONAL/ FUNCTIONAL ASSESSMENT

Oleh : Lisfarika Napitupulu, M.Psi., Psikolog

Dikutip dari: Behaviour modification: Principles and modification, 4th edition  (Raymond G. Miltenberger)

 

Salah satu prinsip dasar analisis perilaku adalah bahwa perilaku itu benar/lawful. terlepas dari apakah perilaku itu diinginkan atau tidak diinginkan. kemunculan perilaku dikendalikan oleh variabel lingkungan, yaitu antecedent, consequence.

 

Penilaian fungsional/ Functional assessment adalah proses mengumpulkan informasi tentang antecedent, consequence yang secara fungsional terkait dengan terjadinya perilaku bermasalah. Ini memberikan informasi yang membantu kita untuk  menentukan mengapa masalah perilaku sedang terjadi. Perhatikan contoh berikut :      

“Jakob, anak laki-laki berusia 2 tahun, tinggal bersama ibu dan kakaknya yang berusia 4 tahun. Ibunya memiliki bisnis penitipan anak di rumahnya dan merawat 10-15 anak kecil lainnya, yang dititipkan para orangtua. Selama berinteraksi dengan anak anak tersebut, Jacob memperlihatkan beberapa permasalahan perilaku seperti : melempar benda, membenturkan kepalanya lantai, dan merengek. Ibunya khawatir tentang masalah Jacob dan setuju untuk berpartisipasi dalam eksperimen modifikasi perilaku, yang dilakukan oleh seorang mahasiswa pascasarjana psikologi bernama Rich, untuk mencoba mengurangi perilaku bermasalah Jacob.

 Langkah pertama yang dilakukan Rich adalah melakukan penilaian fungsional (Functional assessment) untuk menentukan mengapa Jacob memiliki perilaku ini.

Pertama, Rich mewawancarai ibu Jacob dan mengajukan pertanyaan tentang masalahnya perilaku,pengaturan kegiatan di daycare , peristiwa yang mendahului kemunculan perilaku bermasalah jacob, konsekuensi dari lingkungan ketika jacob memunculkan perilaku tersebut terlibat dalam perilaku bermasalah, perilaku lain yang ditampilkan jacob, treatmen apa saja yang pernah diterima jacob sebelumnya.

Kedua, (Setelah melakukan wawancara), Rich mengamati Jacob di lokasi penitipan anak. Observasi dilakukan selama beberapa hari, sampai Rich memperoleh kesimpulan (antecedent dan consequences yang berkaitan dengan perilaku Jacob).

Dari hasil observasi dan wawancara, Rich mengembangkan sebuah hipotesis terkait dengan perilaku bermasalah Jacob. Dia memutuskan bahwa :

Jacob  cenderung menampilkan perilaku bermasalah ketika di penitipan anak, ketika anak anak lain mengambil mainannya atau mencoba bermain dengan mainannya, dan sebagai reaksinya Jacob membenturkan kepala, merengek, atau melempar mainan. Melihat perilaku Jacob ini, anak-anak lain  akan berhenti bermain dengan mainannya dan mengembalikan mainan itu kepadanya.

Rich berhipotesis bahwa penguat/reinforcer  untuk perilaku bermasalah Jacob adalah  anak-anak lain memberikan Jacob kembali mainannya ketika Jacob mulai membenturkan kepala, merengek.

Untuk menentukan apakah hipotesis ini benar, Rich melakukan eksperimen singkat. Untuk beberapa hari, dia meminta anak-anak lain di penitipan anak untuk tidak menyentuh mainan Jacob, dan pada hari-hari lain, dia meminta anak-anak untuk bermain dengan mainan Jacob tetapi untuk memberikan mainan kembali kepadanya segera  ketika Jacob menampilkan perilaku bermasalah (membenturkan kepala dsb).

 


Rich menemukan jika Jacob jauh lebih mungkin untuk menampilkan perilaku bermasalah pada hari-hari ketika anak-anak lain bermain dengan mainannya. Namun perilaku tersebut tidak muncul pada hari hari, dimana anak anak tidak menggunakan mainan Jacob. Lebih jauh lagi, hasil eksperimen ini menegaskan bahwa penguat untuk perilaku bermasalah  Jacob adalah bahwa anak-anak lain mengembalikan mainannya segera setelah Jacon menampilkan perilaku bermasalah.

Treatment yang diberikan untuk Jacob adalah dengan mengajarinya  untuk meminta anak-anak lain untuk memberi kembali mainannya ketika mereka mengambilnya. Meminta mainan adalah perilaku yang secara fungsional setara dengan perilaku bermasalah. Hal ini mengajarkan Jacob cara laian untuk mendapatkan benda miliknya degan cara yang lebih positif, dan ketika Jacob melakukan ini, Anak-anak yang meminjam mainannya mengembalikan mainan kepadanya. Namun, bila Jacob menunjukkan perilaku agresif (meminta dengan cara sebelumnya), dia tidak mendapatkan mainannya .


 Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan asesmen fungsional


Bersambung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Biblioterapi Oleh: Lisfarika Napitupulu, M.Psi., Psikolog Dirangkum dari :Treating child and adolescence aggression through Bibliother...