Jumat, 05 November 2021


November Bahagia πŸ’ͺπŸ’œπŸ’›

Lisfarika Napitupulu,M.Psi., Psikolog

Penghujung tahun meyapa, november, selangkah lagi menuju penutup tahun 2021. Di beberapa tempat dinegara tropis, november berarti lekat dengan suasana mendung, rintik hujan dan hujan lebat, udara menjadi lebih sejuk. Bahkan, di belahan dunia lain, negara empat musim,november berarti musim gugur, sesaat menuju musim dingin dimana suhu  bahkan bisa lebih rendah dari 0 derajat. Beberapa penelitian menemukan ada orang orang tertentu yang menjadi lebih murung di setiap pergantian musim,dan  hal ini dihubungkan dengan seasonal affection disorder (SAD), bagian dari depresi.

Dikutip dari National institute of mental health, ilmuwan belum sepenuhnya meyakini apa yang menjadi penyebab SAD, namun penelitian menunjukkan berkurangnya kadar serotonin ( unsur kimiawi otak yang membantu mengatur suasana hati) berperan dalam kemunculan SAD. Lebih lanjut, penelitian menunjukkan jika  sinar matahari membantu mengontrol  molekul, dimana molekul ini berperan  membantu mempertahankan kadar serotonin normal, tetapi pada orang dengan SAD,regulasi ini tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengakibatkan penurunan kadar serotonin di musim dingin.

However, wherever you are…when you have this feeling try to do positive things, such as being happy!!

Menjadi gembira atau bahagia, salah satu indikasi kesehatan mental yang baik, atau kondisi dimana seseorang menjadi lebih sejahtera secara psikologis. Satu indikatornya adalah having positive relationship with others, memiliki hubungan positif dengan orang lain. 


Individu yang memiliki hubungan positif dengan orang lain, biasanya digambarkan sebagai orang yang hangat, memperhatikan kesejahteraan orang lain, memiliki empati, dan tulus menolong orang lain, memahami konsep memberi dan menerima dengan baik. Bahwa dia memberi bukan karena mengharap imbalan sebagai ganti pemberiannya, namun lebih karena dia melakukan itu karena dengan memberi membuatnya bahagia terlepas dari respon orang yang diberi (suka/tidak suka. Menerima atau menolak), dan biasanya mereka juga senang menerima pemberian orang lain. Mereka menerima pemberian orang dengan tulus, setulus mereka memberi orang lain.Entah bagaimana, ketulusan mereka dalam memberi dan menerima menumbuhkan perasaan bahagia pada orang lain, membuat orang lain merasa penting penting. 

See…sometimes it is easy to find happiness, Isn't it? you don’t have to visit a psychologist to find it? jadi, silahkan periksa bagaimana hubungan interpersonal anda, apakah kita memiliki hubungan interpersonal yang berkualitas ? jika tidak mari kita benahi Bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Biblioterapi Oleh: Lisfarika Napitupulu, M.Psi., Psikolog Dirangkum dari :Treating child and adolescence aggression through Bibliother...