Senin, 12 Oktober 2020

 

ASESMEN FUNGSIONAL (Bagian 1)

Oleh Lisfarika Napitupulu, M.Psi., Psikolog.

 Materi kali ini adalah asesmen Fungsional, sebuah metode asesmen yang sering digunakan dalam intervensi modifikasi perilaku.  👇

Ketika prosedur modifikasi perilaku digunakan untuk meningkatkan sebuah perilaku atau menurunkan frekwensi kemunculan perilaku yang tidak diharapkan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami mengapa klien /subjek  memiliki perilaku tersebut. Untuk melakukan itu, langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan asesmen tiga tahap untuk menentukan penyebab yang memicu munculnya perilaku, dan mencari tahu penguat apa dari lingkungan yang menyebabkan perilaku tersebut  bertahan. Proses mengidentifikasi ketiga variabel ini dinamakan asesmen Fungsional.


Contoh penerapan   asesmen Fungsional :Kasus Jacob

 Jacob,seorang anak yang berusia 2 tahun, tinggal bersama ibunya dan kakaknya yang berusia 4 tahun. Ibunya  bekerja diuar rumah, dan Jacob dititipkan di tempat penitipan anak, ada 10-15 anak yang dititipkan disana. Jacob dikeluhkan memiliki masalah perilaku, misalnya melempar benda benda, membenturkan kepalanya ke lantai dan merengek. Ibu Jacob menaruh perhatian pada masalah yang dialami Jacob dan menyetujui untuk berpartisipasi dalam experiment modifikasi perilaku, yang di pimpin oleh mahasiswa psikologi yang baru lulus, bernama Rich. Rich mencoba membantu Jacob, dengan cara mengurangi kemunculan perilaku yang dikeluhkan.

Langkah awal yang dilakukan Rich, adalah dengan menerapkan asesmen fungsional, untuk menentukan mengapa Jacob memiliki perilaku tersebut. Langkah awal dari asesmen fungsional adalah mewawancara Ibu Jacob, dan menanyakan masalah perilaku Jacob, tempat penitipan dan rutinitas di tempat penitipan, suasana yang menyebabkan perilaku tersebut muncul, akibat yang muncul ketika Jacob menampilkan perilaku tersebut, dan perilaku lainnya. Rich juga menanyakan, tindakan apa saja yang udah pernah dilakukan si ibu untuk memperbaiki perilaku Jacob

 

Selain melakukan interview, Rich Juga melakukan observasi pada Jacob di tempat penitipan Anak, dimana Jacob berada, merekam Antecedent (penyebab munculnya perilaku), perilaku yang muncul  (perilaku yang dikeluhkan), dan consequence/ konsekwensi dari lingkungan setiap kali jacob menampilkan perilaku tersebut. Rich melakukan pengamatan terhadap Jacob selama beberapa hari, sampai ia menemukan, Antecedent dan consequence apa yang menyebabkan perilaku Jacob muncul.

Diakhir asesmennya, Rich menyimpulkan fungsi dari masalah perilaku. Dia menetapkan jika Jacob akan lebih sering menampilkan perilaku yang dikeluhkan, ketika  Anak anak lain mengambil mainannya. Lebih lanjut, ketika Jacob menampilkan perilaku tersebut, seperti merengek, membenturkan kepalanya, atau melempar mainan, anak anak lain cenderung berhenti  memainkan mainan Jacob dan mengembalikan mainan tersebut pada Jacob. Jacob menyimpulkan, apa yang dilakukan anak anak lain (mengembalikan mainan Jacob, ketika Jacob merengek dsb),sebagai reinforcer atau penguat, sehingga perilaku tersebut terus ada/bertahan.

Untuk menguji dugaannya, Rich melakukan sebuah eksperimen. Selama beberapa hari, Ia meminta anak anak lain untuk tidak memegang mainan Jacob, dan dihari lain ia meminta anak anak lain memainkan mainan Jacob, dan segera mengembalikan mainan tersebut ketika Jacob mulai menunjukkan perilaku negative. Dari eksperimennya, Rich menemukan jika Jacob cenderung menampilkan perilaku bermasalah dihari hari dimana anak lain bermain dengan mainannya, sebaliknya dihari hari dimana teman temannya tidak menyentuh mainannya, Jacob tidak menampilkan perilaku yang bermasalah.

Eksperimen singkat ini menegaskan , jika anak anak yang mengambil mainan dan bermain dengan mainan Jacob adalah Antecedent dari perilaku bermasalah. Lebih jauh, Rich menyimpulkan Consequence yang juga merupakan reinforce (sehingga perilaku bermasalah tersebut tetap ada) adalah anak anak memberikan mainan tersebut kembali ke Jacob, setelah Jacob menampilkan perilaku negatif.

 


Treatment/penanganan Yang diberikan

Treatment untuk Jacob mencakup edukasi, yang mengajarkan Jacob agar meminta mainannya jika di ambil oleh anak anak yang lain. Meminta mainan, setara dengan perilaku bermasalah yang ditunjukkan Jacob, melalui cara ini, Rich mengajarkan Jacob untuk mendapatkan mainannya dengan cara yang lebih positif, dan apabila jacob meminta mainannya dengan cara yang lama, maka ia tidak akan mendapatkan mainannya.

Treatment ini membantu Jacob mengganti perilaku bermasalah (membanting kepala, merengek, melempar benda) dengan perilaku yang diharapkan (meminta mainan).

 

Dirangkun dari Buku :

 Behaviour modification : principles and procedurs  (4th edition)by Raymond J,Milten Berger

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Biblioterapi Oleh: Lisfarika Napitupulu, M.Psi., Psikolog Dirangkum dari :Treating child and adolescence aggression through Bibliother...